Menyamakan Frekuensi
Kata frekuensi sering dikaitkan dengan gelombang radio, listrik atau hal-hal yang berkaitan dengan itu. Jarang sekali orang menghubungkan kata frekuensi dengan kemampuan seseorang dalam memandang suatu hal atau peristiwa.
Menjadi sangat sulit dalam berkomunikasi jika baik pembicara atau pendengar mempunyai frekuensi yang berbeda. Akan terjadi perbedaan pendapat atau bahkan sampai perdebatan yang panjang, alot dan berkelanjutan jika kedua belah pihak tidak berniat menyamakan definisi, atau apapun namanya agar terjadi kesamaan pemahaman tentang hal yang sedang dibicarakan, dengan kata lain menyamakan frekuensi.
Bukan hal yang mudah menyamakan frekuensi. Diperlukan kerendahan hati, itikat baik, kebersihan hati, dan juga kemauan yang besar untuk mengalahkan ego masing-masing agar komunikasi bisa berjalan baik dan lancar.
Tanpa menyamakan frekuensi ketika kita berkomunikasi dengan orang lain tentang sesuatu, hampir bisa dipastikan akan muncul kesalahpahaman, ketidaknyamanan, hal-hal tidak menyenangkan yang mungkin memicu hal-hal yang tidak diinginkan.
Berkomunikasi mungkim tampak mudah dilakukan tetapi berkomunikasi yang baik memerlukan kondisi dan syarat tertentu agar berjalan dengan baik dan lancar.
Hal-hal itu seperti dengan siapa kita berkomunikasi, apa yang dibahas, cara menyampaikannya, situasi dan kondisi saat menyampaikannya, dan hal-hal lain yang mungkin muncul saat komunikasi itu berlangsung.
Jangan sampai kita berkomunikasi agar hal-hal yang kita inginkan terjadi dengan baik, malah hal-hal yang sebaliknya yang terjadi.
Comments
Post a Comment